Selasa, 20 Oktober 2009
pssstt!
Sabtu, 17 Oktober 2009
more about ASTRONOMY
Astronomi, yang secara etimologi berarti "ilmu bintang" (dari Yunani: άστρο, + νόμος), adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka.
Selama sebagian abad ke-20, astronomi dianggap terpilah menjadi astrometri, mekanika langit, dan astrofisika. Status tinggi sekarang yang dimiliki astrofisika bisa tercermin dalam nama jurusan universitas dan institut yang dilibatkan di penelitian astronomis: yang paling tua adalah tanpa kecuali bagian 'Astronomi' dan institut, yang paling baru cenderung memasukkan astrofisika di nama mereka, kadang-kadang mengeluarkan kata astronomi, untuk menekankan sifat penelitiannya. Selanjutnya, penelitian astrofisika, secara khususnya astrofisika teoretis, bisa dilakukan oleh orang yang berlatar belakang ilmu fisika atau matematika daripada astronomi.
Astronomi adalah salah satu di antara sedikit ilmu pengetahuan di mana amatir masih memainkan peran aktif, khususnya dalam hal penemuan dan pengamatan fenomena sementara. Astronomi jangan dikelirukan dengan astrologi, ilmusemu yang mengasumsikan bahwa takdir manusia dapat dikaitkan dengan letak benda-benda astronomis di langit. Meskipun memiliki asal-muasal yang sama, kedua bidang ini sangat berbeda; astronom menggunakan metode ilmiah, sedangkan astrolog tidak.
Cabang-cabang astronomi
Astronomy dipisahkan ke dalam cabang. Perbedaan pertama di antara 'teoretis dan observational' astronomi. Pengamat menggunakan berbagai jenis alat untuk mendapatkan data tentang gejala, data yang kemudian dipergunakan oleh teoretikus untuk 'membuat' teori dan model, menerangkan pengamatan dan memperkirakan yang baru.
Bidang yang dipelajari juga dikategorikan menjadi dua cara yang berbeda: dengan 'subyek', biasanya menurut daerah angkasa (misalnya Astronomi Galaksi) atau 'masalah' (seperti pembentukan bintang atau kosmologi); atau dari cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi (pada hakekatnya, daerah di mana spektrum elektromagnetik dipakai). Pembagian pertama bisa diterapkan kepada baik pengamat maupun teoretikus, tetapi pembagian kedua ini hanya berlaku bagi pengamat (dengan tak sempurna), selama teoretikus mencoba menggunakan informasi yang ada, di semua panjang gelombang, dan pengamat sering mengamati di lebih dari satu daerah spektrum.
Berdasarkan subyek atau masalah

- Astrometri: penelitian posisi benda di langit dan perubahan posisi mereka. Mendefinisikan sistem koordinat yang dipakai dan kinematika dari benda-benda di galaksi kita.
- Kosmologi: penelitian alam semesta sebagai seluruh dan evolusinya.
- Fisika galaksi: penelitian struktur dan bagian galaksi kita dan galaksi lain.
- Astronomi ekstragalaksi: penelitian benda (sebagian besar galaksi) di luar galaksi kita.
- Pembentukan galaksi dan evolusi: penelitian pembentukan galaksi, dan evolusi mereka.
- Ilmu planet: penelitian planet dan tata surya.
- Fisika bintang: penelitian struktur bintang.
- Evolusi bintang: penelitian evolusi bintang dari pembentukan mereka sampai akhir mereka sebagai bintang sisa.
- Pembentukan bintang: penelitian kondisi dan proses yang menyebabkan pembentukan bintang di dalam awan gas, dan proses pembentukan itu sendiri.
Juga, ada disiplin lain yang mungkin dipertimbangkan sebagian astronomi:
Lihat daftar topik astronomi untuk daftar halaman yang berhubungan dengan astronomi yang lebih lengkap.
Cara-cara mendapatkan informasi
Dalam astronomi, informasi sebagian besar didapat dari deteksi dan analisis radiasi elektromagnetik, foton, tetapi informasi juga dibawa oleh sinar kosmik, neutrino, dan, dalam waktu dekat, gelombang gravitasional (lihat LIGO dan LISA). Pembagian astronomi secara tradisional dibuat berdasarkan rentang daerah spektrum elektromagnetik yang diamati:
- Astronomi optikal menunjuk kepada teknik yang dipakai untuk mengetahui dan menganalisa cahaya pada daerah sekitar panjang gelombang yang bisa dideteksi oleh mata (sekitar 400 - 800 nm). Alat yang paling biasa dipakai adalah teleskop, dengan CCD dan spektrograf.
- Astronomi inframerah mengenai deteksi radiasi infra merah (panjang gelombangnya lebih panjang daripada cahaya merah). Alat yang digunakan hampir sama dengan astronomi optik dilengkapi peralatan untuk mendeteksi foton infra merah. Teleskop Ruang Angkasa digunakan untuk mengatasi gangguan pengamatan yang berasal dari atmosfer.
- Astronomi radio memakai alat yang betul-betul berbeda untuk mendeteksi radiasi dengan panjang gelombang mm sampai cm. Penerimanya mirip dengan yang dipakai dalam pengiriman siaran radio (yang memakai radiasi dari panjang gelombang itu).
Lihat juga Teleskop Radio.

Astronomi optik dan radio bisa dilakukan di observatorium landas bumi, karena atmosfer transparan pada panjang gelombang itu. Cahaya infra merah benar-benar diserap oleh uap air, sehingga observatorium infra merah terpaksa ditempatkan di tempat kering yang tinggi atau di angkasa.
Atmosfer kedap pada panjang gelombang astronomi sinar-X, astronomi sinar-gamma, astronomi ultra violet dan, kecuali sedikit "jendela" dari panjang gelombang, astronomi infra merah jauh, oleh sebab itu pengamatan bisa dilakukan hanya dari balon atau observatorium luar angkasa.
Sejarah Singkat
Pada bagian awal sejarahnya, astronomi memerlukan hanya pengamatan dan ramalan gerakan benda di langit yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Rigveda menunjuk kepada ke-27 rasi bintang yang dihubungkan dengan gerakan matahari dan juga ke-12 Zodiak pembagian langit. Yunani kuno membuatkan sumbangan penting sampai astronomi, di antara mereka definisi dari sistem magnitudo. Alkitab berisi sejumlah pernyataan atas posisi tanah di alam semesta dan sifat bintang dan planet, kebanyakan di antaranya puitis daripada harfiah; melihat Kosmologi Biblikal. Pada tahun 500 M, Aryabhata memberikan sistem matematis yang mengambil tanah untuk berputar atas porosnya dan mempertimbangkan gerakan planet dengan rasa hormat ke matahari.
Penelitian astronomi hampir berhenti selama abad pertengahan, kecuali penelitian astronom Arab. Pada akhir abad ke-9 astronom Muslim al-Farghani (Abu'l-Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Kathir al-Farghani) menulis secara ekstensif tentang gerakan benda langit. Karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di abad ke-12. Pada akhir abad ke-10, observatorium yang sangat besar dibangun di dekat Teheran, Iran, oleh astronom al-Khujandi yang mengamati rentetan transit garis bujur Matahari, yang membolehkannya untuk menghitung sudut miring dari gerhana. Di Parsi, Umar Khayyām (Ghiyath al-Din Abu'l-Fath Umar ibn Ibrahim al-Nisaburi al-Khayyami) menyusun banyak tabel astronomis dan melakukan reformasi kalender yang lebih tepat daripada Kalender Julian dan mirip dengan Kalender Gregorian. Selama Renaisans Copernicus mengusulkan model heliosentris dari Tata Surya. Kerjanya dipertahankan, dikembangkan, dan diperbaiki oleh Galileo Galilei dan Johannes Kepler. Kepler adalah yang pertama untuk memikirkan sistem yang menggambarkan dengan benar detail gerakan planet dengan Matahari di pusat. Tetapi, Kepler tidak mengerti sebab di belakang hukum yang ia tulis. Hal itu kemudian diwariskan kepada Isaac Newton yang akhirnya dengan penemuan dinamika langit dan hukum gravitasinya dapat menerangkan gerakan planet.
Bintang adalah benda yang sangat jauh. Dengan munculnya spektroskop terbukti bahwa mereka mirip matahari kita sendiri, tetapi dengan berbagai temperatur, massa dan ukuran. Keberadaan galaksi kita, Bima Sakti, dan beberapa kelompok bintang terpisah hanya terbukti pada abad ke-20, serta keberadaan galaksi "eksternal", dan segera sesudahnya, perluasan Jagad Raya dilihat di resesi kebanyakan galaksi dari kita.
Kosmologi membuat kemajuan sangat besar selama abad ke-20, dengan model Ledakan Dahsyat yang didukung oleh pengamatan astronomi dan eksperimen fisika, seperti radiasi kosmik gelombang mikro latar belakang, Hukum Hubble dan Elemen Kosmologikal. Untuk sejarah astronomi yang lebih terperinci, lihat sejarah astronomi.
Astronomi di Indonesia
Masyarakat tradisional
Seperti kebudayaan-kebudayaan lain di dunia, masyarakat asli Indonesia sudah sejak lama menaruh perhatian pada langit. Keterbatasan pengetahuan membuat kebanyakan pengamatan dilakukan untuk keperluan astrologi. Pada tingkatan praktis, pengamatan langit digunakan dalam pertanian dan pelayaran. Dalam masyarakat Jawa misalnya dikenal pranatamangsa, yaitu peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam, dan umumnya berhubungan dengan tata letak bintang di langit.
Nama-nama asli daerah untuk penyebutan obyek-obyek astronomi juga memperkuat fakta bahwa pengamatan langit telah dilakukan oleh masyarakat tradisional sejak lama. Lintang Waluku adalah sebutan masyarakat Jawa tradisional untuk menyebut tiga bintang dalam sabuk Orion dan digunakan sebagai pertanda dimulainya masa tanam. Gubuk Penceng adalah nama lain untuk rasi Salib Selatan dan digunakan oleh para nelayan Jawa tradisional dalam menentukan arah selatan. Joko Belek adalah sebutan untuk Planet Mars, sementara lintang kemukus adalah sebutan untuk komet. Sebuah bentangan nebula raksasa dengan fitur gelap di tengahnya disebut sebagai Bimasakti.
Masa modern
Pelaut-pelaut Belanda pertama yang mencapai Indonesia pada akhir abad-16 dan awal abad-17 adalah juga astronom-astronom ulung, seperti Pieter Dirkszoon Keyser dan Frederick de Houtman. Lebih 150 tahun kemudian setelah era penjelajahan tersebut, misionaris Belanda kelahiran Jerman yang menaruh perhatian pada bidang astronomi, Johan Maurits Mohr, mendirikan observatorium pertamanya di Batavia pada 1765. James Cook, seorang penjelajah Inggris, dan Louis Antoine de Bougainville, seorang penjelajah Perancis, bahkan pernah mengunjungi Mohr di observatoriumnya untuk mengamati transit Planet Venus pada 1769[1].
Ilmu astronomi modern makin berkembang setelah pata tahun 1928, atas kebaikan Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang pengusaha perkebunan teh di daerah Malabar, dipasang beberapa teleskop besar di Lembang, Jawa Barat, yang menjadi cikal bakal Observatorium Bosscha, sebagaimana dikenal pada masa kini.
Penelitian astronomi yang dilakukan pada masa kolonial diarahkan pada pengamatan bintang ganda visual dan survei langit di belahan selatan ekuator bumi, karena pada masa tersebut belum banyak observatorium untuk pengamatan daerah selatan ekuator.
Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan, bukan berarti penelitian astronomi terhenti, karena penelitian astronomi masih dilakukan dan mulai adanya rintisan astronom pribumi. Untuk membuka jalan kemajuan astronomi di Indonesia, pada tahun 1959, secara resmi dibuka Pendidikan Astronomi di Institut Teknologi Bandung.
Pendidikan Astronomi di Indonesia secara formal dilakukan di Departemen Astronomi, Institut Teknologi Bandung. Departemen Astronomi berada dalam lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan secara langsung terkait dengan penelitian dan pengamatan di Observatorium Bosscha.
Lembaga negara yang terlibat secara aktif dalam perkembangan astronomi di Indonesia adalah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Selain pendidikan formal, terdapat wadah informal penggemar astronomi, seperti Himpunan Astronomi Amatir Jakarta, serta tersedianya planetarium di Taman Ismail Marzuki, Jakarta yang selalu ramai dipadati pengunjung.
Perkembangan astronomi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat, dan mendapat pengakuan di tingkat Internasional, seiring dengan semakin banyaknya pakar astronomi asal Indonesia yang terlibat dalam kegiatan astronomi di seluruh dunia, serta banyaknya siswa SMU yang memenangi Olimpiade Astronomi Internasional maupun Olimpiade Astronomi Asia Pasific.
Demikian juga dengan adanya salah seorang putra terbaik bangsa dalam bidang astronomi di tingkat Internasional, yaitu Profesor Bambang Hidayat yang pernah menjabat sebagai vice president IAU (International Astronomical Union).
Lihat pula

- Astronot
- Kosmonot
- Planet
- Roket
- Taikonot
- Tata surya
- Rasi bintang
- Astronom dan astrofisikawan
- Garis waktu ilmu fisika lubang hitam
- Garis waktu kosmologi
- Garis waktu astronomi latar belakang mikro-gelombang kosmis
- Garis waktu bidang radiasi latar belakang lain
- Garis waktu galaksi, kelompok-kelompok galaksi, dan skala besar struktur
- Garis waktu medium antar-bintang dan intergalaktik sedang
- Garis waktu orang kerdil putih, neutron bintang, dan supernovae
- Garis waktu astronomi bintang
- Garis waktu astronomi surya
- Garis waktu astronomi sistem surya
- Garis waktu peta astronomis, katalog, dan meninjau
- Garis waktu teleskop, observatorium, dan mematuhi teknologi
- Garis waktu satelit buatan dan angkasa memeriksa
- International Astronomical Union
- American Astronomical Society
- Royal Astronomical Society
- European Southern Observatory
- Himpunan Astronomi Amatir Jakarta
- Jogja Astro Club
- Departemen Astronomi
- Institut Teknologi Bandung
- Observatorium Bosscha
Alat astronomi
Pranala luar
Organisasi Dalam Negri
- Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung
- Observatorium Bosscha
- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Organisasi Internasional
- International Astronomical Union
- American Association of Variable Star Observers
- Durham Region Astronomical Association
- National Optical Astronomy Observatories
- North York Astronomical Association
- Royal Astronomical Society of Canada
- Royal Astronomical Society (UK)
- Czech Astronomical Society
- Herzberg Institute of Astrophysics
- Saint Louis Astronomical Society
- Cassini Imaging Laboratory
- Open Encyclopedia Project
Jumat, 16 Oktober 2009
kemarin dan hari ini
kemarin maceeeeeeeeet banget pas mau berangkat sekolah, alhasil saya TELAT untungnya gak di min poin saya ;) tapi pas masuk kelas, tetoetoet tempat duduk saya ada yang nempatin dan ternyata dia adalah PUTRA LAMSATRIA dan MUHAMMAD IQBAL (shit!) padahal udah aku bilangin berkalikali aku gamau duduk di depan. quand j'ai vu le prince siège, il est encore à venir. Quelques minutes plus tard il est venu, et était en mauvaise santé. vertige si ledit voisin ami, sumpeh deh susu tumpeh deh kasian liat principe aku kaya gitu :(( ga tega! mukanya kusut, lesu hiks udah deh aku doa "Dieu prince oui, je suis guéri. Je ne peux pas supporter de le voir, je veux voir un sourire et en plaisantant à nouveau" alhamdulillah doa aku dikabulin. gak berapa lama dia udah ketawa lagi haha terus ANDHY NURSYAHPUTRA dua ngeliat buku i-jep aku, sambil nanya
andhy: "ieu naon heh?"
riany: "hiragana, huruf jepang"
andhy: "anjir! aing ningali heeuh"
dasar we si andhy gordes jadinya MADA RIZMAADI, ABIEL JUNIAGAWAN, GALANG BIMO, BRYAN MICHAEL, PANGKY SATRIO, pada dateng ke bangku aku yang belakangnya si andhy. pada ngumpul deh mereka tuh mereka semua nyatet tuh huruf2 hiragana yang ada di buku aku, terus si pangky nanya
pangky: "ai kamu belajar bahasa perancis darimana?"
riany: "dari temen :D"
andhy: "kamu bisa bahasa perancis juga?"
riany: "seiprit"
mada: "anjir eraaa, bengeut urang ditaro dimana? bangga urang boga batur bisa bahasa2"
andhy: "eleh aing euy"
yayaya udah gitu mereka langsung bikin grafiti pake tulisan hiragana haha dasar ye ah
======== HARI INI ========
Ces jours-ci il n'y a rien de spécial, mais le prince riches d'aujourd'hui, j'ai eu un peu froid parce que sa voix était un peu nasale. hmm ya bientôt mieux cher ;) terus tadi maen bebentengan ye grup aku menang kasian yang kalah disuruh lari 5 keliling, udah gitu ulangan fisika ( -- sst jangan bilang2 ya nomor 1-14 aku nyontek ;) -- ) heheh tapi yang itung2an rumus mah aku gak nyontek isi cuma nyontek rumus hungkul :)))) ya gitu we lah hari ini mah, kaya biasa NOTHING SPECIAL!
Rabu, 14 Oktober 2009
KAA yeah
yaoo!
terus tadi REMED bahasa inggris alah bukannya tambah bagus malah tambah butut parah aing heeuh :D AKU MALUUUUU! aku nilainya 65 sedangkan principe aku nilai 83 aaaargh okeoke lupakan masalah bahasa inggris ====
sekarang kita ke bahasa sunda ah sarap si ABIEL JUNIAGAWAN sama DIMAS PURWO udah aku ijinin pindah pas pelajaran bsun doang laaaah malah minta terus udaah gak penting ngebahas mereka
HAAAAAH jangan bahas pelajaran mulu gantiganti! kita bahas yang lagi FALL IN LOVE aja, ini nih SRI NUR ASIATI sama GALANG BIMO R. tadi pada mojok euuuy prikitiiiiiw jadi ngiri saya hahaha kapan ya bisa gitu sama principe aku hmm :/ tolong doakan saja wekekek ngomong2 principe jadi pengen nyanyi lagu taylooooooor swift -- CEKIDOT!
We were both young, when I first saw you.
I close my eyes and the flashback starts-
I’m standing there, on a balcony in summer air.
I see the lights; see the party, the ball gowns.
I see you make your way through the crowd-
You say hello, little did I know…
That you were Romeo, you were throwing pebbles-
And my daddy said “stay away from Juliet”-
And I was crying on the staircase-
begging you please don’t go…
And I said…
Romeo take me somewhere, we can be alone.
I’ll be waiting; all there’s left to do is run.
You’ll be the prince and I’ll be the princess,
It’s a love story, baby, just say yes.
So I sneak out to the garden to see you.
We keep quiet, because we’re dead if they knew-
So close your eyes… escape this town for a little while.
Oh, Oh.
Cause you were Romeo – I was a scarlet letter,
And my daddy said “stay away from Juliet” -
but you were everything to me-
I was begging you, please don’t go-
And I said…
Romeo take me somewhere, we can be alone.
I’ll be waiting; all there’s left to do is run.
You’ll be the prince and I’ll be the princess.
It’s a love story, baby, just say yes-
Romeo save me, they’re trying to tell me how to feel.
This love is difficult, but it’s real.
Don’t be afraid, we’ll make it out of this mess.
It’s a love story, baby, just say yes.
Oh, Oh.
I got tired of waiting.
Wondering if you were ever coming around.
My faith in you was fading-
When I met you on the outskirts of town.
And I said…
Romeo save me, I’ve been feeling so alone.
I keep waiting, for you but you never come.
Is this in my head, I don’t know what to think-
He knelt to the ground and pulled out a ring and said…
Marry me Juliet, you’ll never have to be alone.
I love you, and that’s all I really know.
I talked to your dad — go pick out a white dress
It’s a love story, baby just say… yes.
Oh, Oh, Oh, Oh, Oh.
We were both young when I first saw you.
udahan we heeuh cape nyanyinyaa ;D
Selasa, 13 Oktober 2009
Alexandre Chace Tanguy
Senin, 12 Oktober 2009
simulasi gempa + ujan2an
nih saya ceritain lah =====================
pagi2 pas upacara kan yang jadi pembina si pak deden KUNKUN :D selayaknya guru IPS ckck dia teh ngoceh blaaaaa tentang lempeng gempa daerah gitu lah.
"hari ini ada simulasi gempa, jadi kalau ada bel terus2an atau ada suara sirine langsung cepet ke lapang semua"
kita terus ke kelas weh asmaul husna dulu --- ya allah, ya rahman, ya rahim, ya malik, ya kudus, ya salam, dst --
masuuuk si pak PURwanto teh baru berapa menit . . .
TENG . . TENG . . TENG . . TENG . . (50x - meren)
NGIUNG . . NGIUNG . . NGIUNG . . ( ceritanya sirene )
dikelas bukannya pada lari malah ngegebrukin meja sambil seu2rian ceritanya gempa haha padahal mah bukannya lari ke lapang keburu we meren kelas ambruk seuri2an dulu mah nanti jadinya kaya hotel ambacang bacaaaang :D okay back to the topic ^ ^
simulasi pertama telat katanya 2:54 menit keburu ambruk cenah bangunannya
yaa ulang lagi simulasi kedua yang ini lebih cepet 1:46 menit (not baaaad :D)
==== simulasi selesai ====
belajar kaya biasa weh
+ + + + + pas pulang + + + + +
ujaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan (onoooooo)
mana ada rencana ke warnet lagi, udah kita ke wigy taunya penuh. pas mau ke central hujan semakin DERAS terpaksa ih ujan2an sampe central, dan sekarang kedinginaaaaaaaan BRRR
Kamis, 08 Oktober 2009
UTS matik kemarin
terus si pak sugih bagiin soal --
== D A M N ==
aku gabisaaaaa, padahal si pak sugih teh ngomong,
"yang bener semua dapet 250 ribu"
ohnooooooooo, itu menggiurkan men!
40 menit berlalu ( tik tok tik tok )
"yang udah kumpulin, waktunya mau abis"
mamaaaa essaynya beluuuuuuuuuuuuuuum! panik mode on laah
"CEPETCEPET"
aih si bapak mah bikin spot jantung waee
akhirnya dengan terpaksa dan berat hati, ngumpulin kertas jawaban dengan essay yang masih kosong (ga kosong amat, baru ada caranya tapi gabisa ngitung, haha dodol!)
yang pasti mah siap2 REMED :(